Benarkah bahwa semua daerah bisa menjadi daerah wisata?. Sebuah daerah menjadi ramai dikunjungi wisatawan Karena obyeknya. Yuk kita kaji bersama apa itu obyek wisata. Seorang kepala desa memiliki peranan yang sangat penting untuk menjadikan desanya dikenal oleh banyak orang. Memang tidaklah mudah membujuk warga desanya serta meyakinkan bahwa hutan mereka bisa menjadi obyek wisata. Maklum, selama puluhan tahun hutan itu lebih dikenal dengan kisah-kisah mistis ketimbang fungsi lainnya sehingga tidak ada orang yang berani lewat jalan di hutan ini karena ketakutan oleh sebuah cerita, Namun cerita – cerita mistis tersebut sebenarnya dapat dikemas sehingga membuat hutan desa tersebut dapat menjadi magnit wisata.
Is it true that all regions possible to be a tourist area ?. An area visited by tourists because of its object. Let’s see what does object mean. A Leader of a village has a very important role to make his village known by many people. It is not easy to persuade villagers and make sure that their forest possibly to become a tourist attraction. Understandably, for decades the forest is better known by mystical stories than any other function so that no one dared to pass the road in this forest for fear of a story, but the mystical stories can actually be packed to make the village forest magnet in tourism.
“Sebuah desa yang memiliki karakteristik khusus dapat menjadi daerah tujuan wisata”. Seperti itulah teori menyebutkan kriteria menuju desa wisata. Ada berbagai macam jenis desa yang telah menjadi desa wisata, yakni bisa berupa desa wisata berbasis keindahan alam, kuliner maupun budaya. Memang, dalam membangun dan mengembangkan desa wisata bukan perkara mudah. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Sebagai contoh Sebuah desa di Bali yang memiliki pantai yang bersih maka memiliki potensi ramai dikunjungi oleh wisatawan. Setelah ramai dikunjungi maka inilah awal untuk membangun kehidupan desa di dunia pariwisata.
Ditengah perkembangan jaman, maka pemanfaatan teknologi digital membuat dunia pariwisata menjadi semakin profesional dalam menggaet kunjungan wisatawan. Sebuah obyek perlu ditampilkan di dunia maya sehingga semua orang menjadi tahu tentang keunikan sebuah tempat dan membuat banyak orang semakin tertarik berwisata ke tempat yang memiliki obyek yang unik tersebut.
Amid development of the era, then the use of digital technology to make the world of tourism becomes more professional in attracting tourists. An object needs to be displayed in cyberspace so everyone becomes aware of the uniqueness of a place and makes a lot of people interested in traveling to a place that has unique object.
Memiliki sebuah Obyek indah sehingga menjadi Obyek Wisata tentunya tidak cukup menjadikan setiap pengunjung untuk betah tinggal bahkan berkunjung kembali. Obyek wisata yakni semua hal yang menarik untuk dilihat dan dirasakan oleh pengunjung biasanya bersumber pada alam yang indah saja. Sehingga diperlukan sebuah Atraksi Wisata sebagai pelengkap dan menciptakan suasana yang tidak terlupakan bagi siapa saja yang berkunjung, seperti misalnya souvenir, hiburan atau sesuatu yang menarik yang dibuat oleh manusia dan memerlukan persiapan terlebih dahulu sebelum diperlihatkan kepada wisatawan.
Having a beautiful object as Tourism Object certainly is not enough to make every visitor to feel at home even to make a return visit. Sightseeing is all interesting things to see and feel by visitors usually coming from beautiful nature only. So it requires a Tourist Attraction as a complement and an unforgettable atmosphere for anyone who visits, such as souvenirs, entertainment or something interesting made by humans and need preparation before shown to tourists.
Seperti pada ilustrasi artikel ini, selain pantainya yang bersih pastinya setiap pengunjung kangen untuk bergelayutan bermain ayunan menantang deburan ombak. Pastinya sebuah tempat menjadi berkesan dan rindu untuk kembali lagi.
As in the illustrations of this article, in addition to clean beaches, every visitor missed on playing swing challenging the waves. Certainly a place become memorable for every visitors and longing to return again.
Article and photos by Ketut Rudi