Kalimat tersebut adalah didapatkan dari filsuf Marcus Tullius Cicero, orator dan negarawan Romawi Kuno. Pada masa itu, sebuah doktrin terhadap cinta akan Negara menjadi isu yang hangat dan hal yang sangat penting dilakukan demi sebuah strategi untuk mendukung kerajaan Romawi untuk mendapatkan prajurit-prajurit yang mau berperang demi kerajaan Roma. (Sumber : Petra Elang Kompasiana )
The phrase derived from the philosopher Marcus Tullius Cicero, orator and statesman of Ancient Rome. At that time, a doctrine of Country loving became a hot issue and very important thing to do for the shake of achieving strategy of Roman empire to get soldiers who would fight for. (Source: Petra Elang Kompasiana)
Kontribusi dari masyarakat terhadap Negara, inilah hal terpenting yang harus dapat diwujudkan. Dalam sebuah kompetisi olah raga sebagai contohnya, banyak masyarakat berkontribusi menjadi atlet dan telah mengharumkan nama Bangsa Indonesia di kancah Internasional. Namun disisi lainnya di dalam negri, banyak warga masyarakat yang berasal dari daerah yang telah dibangun oleh pemerintah belum dapat memberikan hasil bumi yang menguntungkan buat negara. Sebuah kewajaran masyarakat belum memberikan kontribusi yang baik dikarenakan oleh kondisi Negara yang masih berkembang. Apakah hal ini berarti pembangunan belum merata disegala bidang?
Public Contributions against State, this is the most important thing to realize. In a sport competition as an example, many athletes have won and brought the name of Indonesia in glory at international arena. But on the other side, many residents whose land has been built by government couldn’t afford to provide best results of their area and this is due to the condition of the State which is still growing. Does this mean uneven development?
Banyak contoh sikap -sikap mencintai bangsa dan negara Indonesia ini yang nyata dilakukan oleh masyarakat, namun masih ada saja oknum yang mencuri uang Negara atau menjadi penguasa yang berlaku tidak adil dalam pembangunan karena masih mementingkan golongan, suku dan ras. Jadi kalau dibalik pertanyaan diatas menjadi “apa yg telah di berikan negara kepada kita?”, mungkin saja masih ada yang memberikan jawaban sebagai berikut “negara membuat kemiskinan karena masih banyak warga yang miskin, kebodohan karena masih banyak warga yang bodoh, penipuan pejabat negara yang masih korup dan penuh dengan janji-janji pada saat pemilihan, pemerasan terjadi dimana-mana misalnya dalam hal birokrasi yang berbelit-belit dan lambat kalo tidak di sogok”.
Many examples of attitudes that showing love for Indonesia that have been done by citizen, but there are still many people who stole money from the State or becoming government officer who unfair in developing all region due to just concern in such groups, tribes and races. So when the question above reversed “what country has given to us?”, then there maybe still an answer will gained such as poverty, because there are many poor people, ignorance because there are also many people with lack of knowledge, fraudulent, officials of the state are still corrupt and full of promise at the election without any realization to, extortion happens everywhere, for example a convoluted bureaucracy and slow in process when not in kickbacks.
Give me 1000 young child
then I will move mountains
Give me 10 young men who love the homeland
I will shake the world
Sebenarnya tidak ada negara lain yang perlu dikuasai atau diperangi, namun perangilah kemiskinan yang dibuat baik oleh oknum negara sendiri atau dari negara lainnya di dunia ini. Perangilah kebodohan dengan berguru dan mencontoh orang-orang pintar dari negara manapun. Sehingga tidak perlu repot, untuk memindahkan gunung ke tempat lainnya sebab gunung-gunung emas dan hasil alam yang melimpah hanya ada di Indonesia.
In fact, there is no other country to be conquered or to be fought, but fight on poverty which is made both by people of own country and other countries in the world. Fight ignorance by learning from and following smart people from any country. So it won’t get busy in moving mountains to another, because the mountains of gold and abundant natural result available lot in Indonesia.
Article by Ketut Rudi (From many sources)
Photos : Wendy Portnoy
Models : Albert Ibrahim And Andarmuji Aan