Berjalan – jalan di Pulau Sumba, maka tidak heran lagi kita akan menjumpai segerombolan anak – anak kecil menunggangi kuda mereka berjalan – jalan menyusuri jalanan baik dikota maupun di daerah pedesaan. Ingin rasanya menghampiri mereka dan yang paling penting adalah menyentuh kuda – kuda itu. Namun di hamparan padang rumput yang luas juga dijumpai segerombolan Kuda atau Kerbau yang bebas dilepas oleh pemiliknya. Tentu kuda – kuda ini sangat susah untuk didekati.
Travelling to the island of Sumba, it is no wonder again that we will see a bunch of kids riding their horses either through the streets in the city and in rural areas. Wishing to get close to them and the most important think is touching their horses. However in some vast grasslands also found a bunch of free horse or buffalo released by their owners. Of course that horses are very difficult to approach.
Ada pula kuda yang pada saat yang sama mati sendiri tanpa dibunuh, semata-mata karena ikatan batin dengan tuannya. Jarang sekali masyarakat Pulau sumba membunuh kudanya untuk dikonsumsi. Kuda memang hewan kaya peran. Seperti umumnya, binatang berkuku satu itu diandalkan sebagai hewan pemikul beban, transportasi, penarik delman, pacuan, atau atraksi seni ronggeng.
There is also a horse at the same time dying alone without being killed, simply because the bond with his master. Sumba Island communities rarely kill their horses for consumption. Horse indeed is a rich animal in any roles. Like most hoofed animals, one relied as a burden bearer, transportation, towing wagon, race, or ronggeng art attractions.
Sedikit ada keraguan untuk menyentuhnya. Seekor kuda jantan besar dan tinggi namun jinak dan sangat suka dielus – elus.
There is a little doubt to touch it. A large and tall stallion but tame and love to be caressed.
Dibalik semua itu, seorang peternak Kuda membutuhkan waktu yang panjang dan usaha yang gigih untuk menjadikan kuda – kuda liar yang berlarian bebas menjadi kuda yang sangat jinak dan bersahabat dengan manusia. Meski dalam keadaan terikat dan akhirnya manusia sebagai tuannya. Jika sudah jinak, jangan lupa untuk memberi mereka makanan dan waktu untuk mengurusnya. Sama halnya orang yang tidak mengerti akan sebuah peraturan, diperlukan waktu untuk menjelaskan secara baik peraturan – peraturan tersebut agar dapat dijalankan dengan baik, namun orang – orang tersebut akan menjadi liar seperti kuda – kuda itu jika merasa diperlakukan secara tidak adil.
Behind of all above, a horse breeder takes a long time and persistent effort to make their wild horses running free turned into horses that very tame and friendly to humans. Although in a bound, and finally man as their master. So If it is benign already, then do not forget to give them food and time to take care. Similarly to the story above, people who do not understand a rule, it takes time to properly explain the rules to run properly, but the person will return back to be like a wild horse when they feel unfairly treatment.
Ketut Rudi
Model : Ika (PT. PLN (Persero) Wilayah NTT Area Sumba)
Ika is used to conduct socialization about to the electricity relation to all society he led in waingapu.
Photos by : Ketut Rudi And Molina Olivia